BALI (15/01) – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bali menyelenggarakan Dialog Kebangsaan yang bertemakan Pancasila sebagai dasar Negara, falsafah hidup dan cita-cita moral bangsa pada Sabtu (15/01/2022) melalui metode penyampaian daring dengan media Zoom.
Ketua panitia Dialog Kebangsaan sekaligus Ketua Bidang Pembinaan Umat (BPU) DPW PKS Bali Yunanistya Rahmadhiani menyampaikan bahwa tujuan kegiatan tersebut agar anggota partai lebih memahami pandangan dan implementasi PKS sebagai partai politik dalam penerapan Pancasila sebagai dasar Negara, falsafah hidup dan cita-cita moral bangsa.
“Hal tersebut dilaksanakan agar setiap anak bangsa yang menjadi anggota Partai Keadilan Sejahtera memahami makna kehidupan berbangsa dan bernegara secara utuh”, kata Yunanistya menambahkan.
Dialog Kebangsaan yang dihadiri para anggota PKS seluruh Bali tersebut menghadirkan dua nara sumber yaitu DR. Luh Riniti Rahayu, M.Si. dan Agus Yulianto, M.Pd.
Luh Riniti Rahayu adalah penerima anugerah Ikon Prestasi Pancasila Bidang Sosial Enterpreuner dan Kemanusiaan pada tahun 2021.
Kader PKS adalah Ikon Pancasila
Dalam penyampaikan materi pertama, Luh Riniti Rahayu mengatakan Pancasila kini mulai terpinggirkan. Hal itu disampaikannya saat menyampaikan materi Pancasila sebagai dasar Negara, falsafah hidup dan cita – cita moral bangsa.
Menurut pegiat pluralisme dan Asosiasi Forum kerukunan umat beragama (FKUB) ini menjelaskan bahwa penyebab Pancasila terpinggirkan antara lain karena korupsi merajalela, meluasnya ujaran kebencian dan menipisnya toleransi antar umat beragama.
Lebih lanjut, Pengamat sosial politik ini menyatakan bahwa Kader Parpol merupakan calon pemimpin bangsa harus memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila.
“Sebagai calon pemimpin bangsa, kader PKS harus memahami dan menghayati nilai – nilai Pancasila. Caranya adalah mengisi waktu dengan hal positif, tahan mental dan berkarakter,” jelas Luh Raniti Rahayu yang juga dosen Universitas Ngurah Rai.
“PKS dan seluruh kadernya adalah ikon Pancasila, kita tidak hanya hafal dan paham Pancasila tetapi juga menghayati dan mengamalkan Pancasila. Dan tunjukkan saya Indonesia, Anda Indonesia saya juga Indonesia,” papar Luh Raniti Rahayu penuh semangat.
Falsafah Perjuangan PKS
“Falsafah perjuangan PKS sebagai partai Islam rahmatan lil’alamin mempunyai 5 poin penting yaitu Islam, Keadilan, Kebangsan, Kenegaraan dan Kesejahteraan,” jelas Agus Yulianto.
Menurut pria alumni PPRA LXII tahun 2021 Lemhannas RI ini, Falsalah Perjuangan PKS tersebut telah tertuang dalam Kurikulum Kaderisasi PKS yakni bidang studi keagamaan, bidang studi kebangsaan, bidang studi kemasyarakatan, dan bidang studi kepartaian, serta bidang studi kepemimpinan dan kewirausahaan.
“Para anggota PKS harus memahami Pancasila, bahwa PKS sejak awal kelahirannya dengan tegas berjuang untuk seluruh rakyat Indonesia secara konstitusional dengan menjunjung tinggi Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Agus Yulianto menambahkan.
Ajak Putra – Putri Bali Gabung PKS
Sementara dalam sambutan Dialog Kebangsaan tersebut, Ketua DPW PKS Bali H Hilmun Nabi’ menyatakan bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin yang bervisi Kebangsaan yaitu bervisi Pancasila.
Menurutnya, para pendiri bangsa telah mewariskan lima visi kepemimpinan bangsa yang diambil dan berdasarkan Pancasila, sebagai moral kompas dalam menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa.
Lima visi kepemimpinan bangsa tersebut adalah visi ketuhanan, visi kemanusiaan, visi kebangsaan, visi kerakyatan, dan visi keadilan.
“Maka pemimpin yang memiliki visi kebangsaan akan mampu menjadikan Pancasila menjadi energi besar yang menyatukan seluruh komponen bangsa. Sebaliknya, di tangan pemimpin yang buta visi kebangsaan, Pancasila akan dijadikan alat kekuasaan untuk mengadu domba sesama anak bangsa”, jelas Hilmun Nabi’.
“Bangsa ini membutuhkan kolaborasi antara anak bangsa. Jangan sekali-kali membenturkan identitas sesama anak bangsa demi meraih kekuasan,” jelas Hilmun Nabi’ menambahkan.
Pada kesempatan tersebut Hilmun Nabi’ mengajak para putra – putri Bali untuk bergabung dan mendaftar ke PKS sebagai Bakal Calon Anggota Dewan (BCAD) untuk mewujudkan Indonesia yang Adil dan Sejahtera.
“PKS membuka pendaftaran BCAD seluas-luasnya bagi putra – putri Bali yang ingin bersama dengan PKS mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera,” papar Hilmun Nabi’.
(AM)