DENPASAR (29/11) – Kemampuan para peserta Lomba Baca Kitab Kuning (LBKK) yang diselenggarakan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Bali pada Minggu (28/11) mendapat pujian dari para Juri.
DR. KH. Mustafid Amna, salah satu dewan juri memberikan pujian terhadap kemampuan para peserta dalam membaca Kitab Fathul Mu’in karya Syaikh Zainuddin Abdul Aziz Al-Malibary yang diadakan oleh PKS Bali tersebut.
Menurutnya meskipun umat Islam di Bali tidak terlalu banyak, tetapi melalui Lomba Baca Kitab Kuning ini menunjukkan suatu kualitas dimana anak – anak peserta bisa menggali khazanah keilmuan Islam yang tidak mudah.
“Yang ternyata Bali ini meskipun umat Islam tidak terlalu banyak, tetapi bisa menunjukkan suatu kualitas dimana anak – anak kita bisa menggali khazanah keilmuan dalam Islam yang itu juga tidak mudah, maka saya mengapresiasi kesungguhan anak – anak. Dan mudah-mudahan ini menjadi batu loncatan dan pijakan yang kokoh bagi kemajuan umat Islam di Bali”, ungkap Kyai Mustafid.
Kyai Mustafid Amna juga menyatakan luasnya ‘khazanah’ Islam, dimana para ulama terdahulu sudah menyediakan perangkat untuk menyelesaikan banyak persoalan dalam kehidupan yang ditulis dalam kitab kuning.
“Karena sesungguhnya khazana Islam itu begitu luas, dan kalau kita kaji maka kita tahu bahwa ulama – ulama kita itu sebenarnya sudah menyediakan perangkat untuk menyelesaikan banyak persoalan dalam kehidupan ini dan itu tersembunyi di balik huruf – huruf yang ada di kitab kuning”, ujar Kyai Mustafid.
Kyai Mustafid juga mengapresiasi DPW PKS Bali sebagai penyelenggara LBKK tersebut dan mengharapkan acara tersebut bisa lebih diperluas lagi baik dari sisi peserta maupun dari bidang kajiannya.
“Maka sekali lagi saya mengapresiasi kepada khususnya anak-anak dan juga kepada panitia penyelenggara. Mudah-mudahan event – event semacam ini sering dilakukan dan diperluas kepesertaannya dan bidang kajiannya”, harap Kyai Mustafid.
Senada dengan Kyai Mustafid Amna, KH. Moh. Maimun S,Pd. M.Pd juga menyampaikan apresiasinya atas kegiatan LBKK tersebut.
Gus Maimun, panggilan akrab penasehat Masjid Al-Ihsan Sanur ini berharap semangat generasi muda semakin tekun belajar dan mendalami ilmu agama.
“Semoga ini semua akan membawa ‘ghiroh’ semangat generasi muda kita untuk semakin tekun belajar dan mendalami ilmu agama yang dengan ini tentu merupakan salah satu syiar tentang agama kita”, ujar Gus Maimun.
Ketua Dewan Syariah (DSW) PKS Bali Heri Hariadi, Lc sekaligus Juri dalam acara tersebut menyatakan peserta tahun ini lebih kompetitif dan lebih bisa bersaing.
“Peserta tahun ini lebih kompetitif, lebih bisa bersaing. Mungkin mereka sudah belajar dari pengalaman pengalaman yang dulu”, ungkap Heri.
Lebih lanjut, Heri Hariadi menjelaskan secara tehnis bahwa setiap peserta diberikan lembar soal yang berbeda. Tidak hanya membaca, peserta juga diuji untuk menjabarkan kandungan makna dari teks yang mereka baca dalam Kitab yang juga dikenal dengan istilah ‘kitab gundul’ tersebut.
“Peserta membaca dengan benar sesuai kaidah bahasa arab kemudian menjabarkan kandungan makna dari teks yang mereka baca. Selanjutnya juri menguji pemahaman mereka terkait tema yang telah di jabarkan tadi sesuai kaidah bahasa arabnya”, jelas Heri Hariadi.
Adapun peserta LBKK ini sebanyak 14 orang terdiri dari para santri yang telah direkomendasikan dari pimpinan pondok pesantren dengan pendidikan minimal Aliyah atau yang sederajat berusia 17 – 25 tahun.
Sedangkan untuk menguji peserta di tingkat provinsi Bali ini, panitia menghadirkan juri DR. KH. Mustafid Amna (Pengasuh Pondok Pesantren Diponegoro, Klungkungz), KH. Moh. Maimun S,Pd. M, Pd. (Penasehat Masjid Al –Ihsan Sanur) dan Ustadz Heri Hariyadi, Lc (Dewan Syariah DPW PKS Bali). (AM)